Sabtu, 28 Juni 2014

"show me the way"

Entahlah.Kebahagiaan enggan menyapa diriku yang sombong dan mengedepankan ego. Aku perlu merebahkan tangguhku. Untuk sekedar mengakui dan menerima kekurangan diriku sendiri, juga menerima kenyataan. Tapi logikaku menolak. Hanya ada satu hal di dalam otakku. Pergi jauh dari kenyataan. Yang semakin membuatku terlihat seperti pecundang. Sialnya, orang2 terdekatku semakin mengintimidasi diriku. Anggapan bahwa aku tak cukup solichah menjadi seorang wanita. Bahwa aku tak cukup percaya diri menghadapi kenyataan. Anggapan2 seperti itu yang membuat diriku semakin menarik diri dari dunia sosial dan kebahagiaan. Lalu, di sinilah diriku. Membutuhkan sejuknya pelukan yang telah lama hilang. Aku butuh dia. Dia yang telah pergi dan tak tergantikan. Aku butuh dia untuk menuntunku berjalan di jalan yang benar. Aku butuh dia sebagai tempatku kembali. Aku butuh dia sebagai tempatku mengadu. Ibu. Anakmu tersesat tak tau arah. Ibu. Kau dengar tangisku? Ibu. Sampaikan do'aku kepada Tuhan. Agar Dia mengirimkan sosok penggantimu. Yang tulus menyayangi. Yang kehadirannya sudah cukup mengayomi. Yang bisa menguatkan diriku. Yang bisa menunjukkan arah pada diriku. Ibu. Ibu. Ibu. Ibu. Ibu. Ibu. Ibu. Semoga surga di telapak kakimu masih untuk anakmu.

Regards, a poor girl.

Jumat, 27 Juni 2014

curhat emak2

dimana aja tuh sama, yang namanya hubungan seorang istri sama mertua dan ipar itu gak bakal bisa harmonis. hukum alam kali yaa? gak heran kalo orang barat sono yang liberal lebih memilih singleton. tapi agan2 yang muslim gak mungkinlah meninggalkan sunnah nabi yang satu itu. menikah. ipar sama mertua kadang lebih posesif daripada seorang istri. sekian. wassalam. *makan pintu kulkas.